bestexpresspharmacy.com – Kemiskinan adalah masalah yang kompleks dan multifaset yang dialami oleh banyak negara di seluruh dunia. Meskipun kemajuan telah dicapai dalam upaya pengentasan kemiskinan, masih ada negara-negara yang menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial warganya. Berikut adalah lima negara termiskin di dunia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita dan indikator lainnya.
1. Burundi
PDB per Kapita: Sekitar $261 (2023)
Burundi sering kali disebut sebagai negara termiskin di dunia. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kemiskinan di Burundi termasuk:
- Ketidakstabilan Politik: Konflik etnis dan perang saudara yang berlangsung selama beberapa dekade telah menghancurkan ekonomi dan infrastruktur negara.
- Ketergantungan pada Pertanian: Sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian subsisten, yang rentan terhadap perubahan iklim dan memiliki produktivitas rendah.
- Keterbatasan Akses Pendidikan dan Kesehatan: Sistem pendidikan dan kesehatan yang buruk membatasi kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas.
2. Sudan Selatan
PDB per Kapita: Sekitar $275 (2023)
Sudan Selatan adalah negara yang relatif baru merdeka, tetapi sudah menghadapi tantangan ekonomi yang besar:
- Konflik Berkepanjangan: Sejak merdeka dari Sudan pada tahun 2011, Sudan Selatan telah mengalami perang saudara yang berkelanjutan, yang menghancurkan infrastruktur dan menghalangi pembangunan ekonomi.
- Ketergantungan pada Minyak: Ekonomi Sudan Selatan sangat bergantung pada ekspor minyak. Fluktuasi harga minyak global dan gangguan produksi sering kali berdampak buruk pada ekonomi negara.
- Kemiskinan dan Kelaparan: Banyak warga Sudan Selatan hidup dalam kemiskinan ekstrem, dan negara ini sering menghadapi krisis pangan.
3. Malawi
PDB per Kapita: Sekitar $389 (2023)
Malawi adalah salah satu negara termiskin di dunia, dengan mayoritas penduduknya hidup dari pertanian subsisten:
- Ketergantungan pada Pertanian: Seperti banyak negara miskin lainnya, Malawi bergantung pada sektor pertanian yang rentan terhadap perubahan iklim.
- Akses Kesehatan yang Terbatas: Sistem kesehatan yang lemah dan prevalensi penyakit seperti HIV/AIDS dan malaria memperburuk situasi kemiskinan.
- Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi: Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi memperumit upaya pengentasan kemiskinan dan meningkatkan tekanan pada sumber daya alam.
4. Republik Demokratik Kongo (RDK)
PDB per Kapita: Sekitar $394 (2023)
RDK adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, tetapi masih menghadapi kemiskinan ekstrem:
- Konflik dan Kekerasan: Wilayah timur RDK telah lama dilanda konflik bersenjata, yang menghambat pembangunan ekonomi dan merusak infrastruktur.
- Korupsi dan Pemerintahan yang Lemah: Tingkat korupsi yang tinggi dan pemerintahan yang tidak efektif membatasi aliran investasi dan bantuan internasional.
- Sistem Kesehatan dan Pendidikan yang Buruk: Akses terbatas ke layanan kesehatan dan pendidikan menghambat perkembangan sosial dan ekonomi.
5. Mozambik
PDB per Kapita: Sekitar $431 (2023)
Mozambik menghadapi tantangan besar meskipun memiliki potensi ekonomi yang signifikan:
- Bencana Alam: Negara ini sering terkena bencana alam seperti topan dan banjir, yang merusak infrastruktur dan mengganggu produksi pertanian.
- Utang Publik yang Tinggi: Utang luar negeri yang besar dan ketergantungan pada bantuan internasional memperumit situasi ekonomi.
- Ketidakstabilan Politik: Konflik internal dan ketegangan politik menghambat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
Kelima negara ini menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kemiskinan ekstrem. Faktor-faktor seperti ketidakstabilan politik, konflik bersenjata, ketergantungan pada pertanian, dan sistem kesehatan serta pendidikan yang buruk merupakan penyebab utama yang menghambat kemajuan ekonomi dan sosial. Upaya pengentasan kemiskinan memerlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk stabilitas politik, investasi dalam pendidikan dan kesehatan, serta dukungan internasional untuk membangun infrastruktur dan mengatasi masalah lingkungan.
Baca juga: Sejarah Indonesia Dari Kerajaan Hingga Kemerdekaan